Pengikut

Kamis, 07 Juni 2012

ANALISA BAHAN TERHADAP ASAM BASA


ANALISA BAHAN TERHADAP ASAM BASA

I.    TUJUAN
      Setelah melakukan  percobaan ini, kita dapat mengenal sifat-sifat bahan terhadap asam dan basa.

II. PERINCIAN KERJA
Ä Menganalisa sifat-sifat suatu bahan terhadap NaOH 30 % , KOH 30 %, NH3 (amoniak) 25%.
Ä Menganalisa sifat-sifat suatu bahan terhadap H2SO4 98 %, HCl 37%, asam asetat.

III.       ALAT DAN BAHAN
      A. ALAT YANG DIPAKAI

Ä Tabung reaksi            20 Buah
Ä Rak tabung reaksi        1 Buah
Ä Tutup tabung reaksi    20 buah
Ä Gelas kimia 250 ml      3 Buah
Ä Pengaduk kaca            2 Buah
Ä Selang karet              1 Buah
Ä Kaca mata                 1 Buah
Ä Labu semprot            1 Buah
Ä Sarung tangan           1 Buah


B. BAHAN YANG DIGUNAKAN

Ä NaOH 30 %
Ä KOH 30 %
Ä Amoniak 25%
Ä H2SO4 98%
Ä HCl 37%
Ä Asam asetat
Ä Kain wol
Ä Kain katun
Ä Kayu
Ä Karet busa
Ä Aluminium
Ä Daging




IV. DASAR TEORI

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dahulu.Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu  Juga sudah  lama diketahui bahwa Asam dan Basa saling menetralkan.

Sejak berabad – abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutan airnya. Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin,seperti sabun). Namun demikian, tidak dianjurkan mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi, hal itu bisa berbahaya. Kita dapat mengenali asam dan basa dengan menggunakan indikator asam basa, misalnya lakmus merah dan lakmus biru, serta metil merah dan metil biru, kertas .

Untuk menjelaskan penyebab sifat asam dan basa, sejarah perkembangan ilmu kimia mencatat berbagai teori. Pada tahun 1777, Lavoisier mengemukakan bahwa asam mengandung oksigen. Unsur itu yang dianggap bertanggung jawab atas sifat – sifat asam. Namun pada tahun 1810 ,Humphrey Davy menemukan bahwa asam hidrogen klorida tidak mengandung oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa hidrogenlah dan bukan oksigen yang merupakan unsur dasar dari setiap asam. Kemudian pada tahun 1814, Gay Lussac menyimpulkan bahwa asam adalah zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.

Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa, dan yang tetap diterima hingga sekarang, dikemukakan oleh Arrhenius pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­+ sedangkan basa melepaskan ion OH. Jadi ,pembawa sifat asam adalah ion H+ sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH -, dimana jika Asam direaksikan dengan Basa akan menghasilkan Garam mineral dan Air.   


V.  CARA KERJA
Ä Memasukkan sepotong bahan ke dalam tabung reaksi
Ä Menuangkan perlahan-lahan basa atau asam, sampai tabung reaksi terisi kurang lebih setinggi 3 cm
Ä Mengamati perubahan yang terjadi
Ä Mengaduk sekali-kali dengan batang pengaduk
Catatan :
Hati-hati bekerja dengan asam pekat dan basa pekat. Gunakan kaca mata selama bekerja serta gunakan sarung tangan ketika memipet atau menuang larutan.




















VI. DATA PENGAMATAN
Ä BASA

Bahan
NaOH 30 %
KOH 30%
Amoniak  24%
kayu
Rusak, seratnya terurai
Tidak ada perubahan
Seratnya terurai dan berwarna coklat muda
Aluminium
Larut dan berwarna hitam
Larut dan berwarna hitam
Tidak ada perubahan
Wol
Rusak dan seratnya terurai
Rusak dan seratnya terurai
Rusak dan seratnya terurai
Karet busa
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Kain katun
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Daging
Rusak dan seratnya terurai
Rusak dan seratnya terurai
Rusak

Ä ASAM
Bahan
Asam asetat
H2SO4
HCl
Kayu
Tidak ada perubahan
Seratnya terurai dan berwarna hitam
Rusak,seratnya terurai dan berwarna hijau muda
Aluminium
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Larut, berbau, ada gelembung dan berasap
Wol
Tidak ada perubahan
Hancur dan larut
Rusak dan seratnya terurai
Karet busa
Hancur,rusak dan seratnya terurai
Larut dan berwarna ungu
Ada gelembung dan seratnya terurai
Kain katun
Tidak ada perubahan
Hancur dan larut
Tidak ada perubahan
Daging
Tidak ada perubahan
Rusak,seratnya terurai dan berwarna ungu kecoklatan
Rusak






VII. PEMBAHASAN
Ä Dari ketiga jenis Basa yang kami pergunakan (NaOH, KOH, Amoniak), ternyata hasil yang kami peroleh semuanya sama dalam hal kemampuan bereaksi dengan bahan-bahan yang digunakan,namun mempunyai perbedaan pada setiap bahan tertentu . Dimana ketiga basa tersebut hanya mampu membuat bahan yang digunakan rusak dan seratnyanya terurai bahkan ada bahan tertentu yang tidak mengalami perubahan. Berbeda dengan penambahan basa khususnya NaOH dan KOH pada aluminium membuat aluminium larut dalam basa tersebut hal ini terjadi karena aluminium bereaksi dengan basa tersebut.
Ä Dari ketiga jenis Asam yang kami pergunakan (H2SO4, HCL, CH3COOH), tenyata H2SO4 jenis asam yang paling keras, dimana asam ini dapat merusak semua jenis bahan yang dipergunakan kecuali Aluminium. Sedangkan   Asam Asetat hanya mampu bereaksi dengan kayu saja.


















VIII. KESIMPULAN
Ä Akibat penambahan asam dan basa
·         Kayu mampu bereaksi dengan NaOH,amoniak, H2SO4, dan HCl
·         Aluminium mampu bereaksi dengan NaOH,KOH dan HCl
·         Wol mampu bereaksi dengan NaOH,KOH, H2SO4,amoniak, dan HCl
·         Karet busa mampu bereaksi dengan asam asetat, H2SO4, dan HCl
·         Kain katun hanya mampu bereaksi dengan H2SO4,
·         Daging mampu bereaksi dengan semua asam (asam asetat, H2SO4, dan HCl) dan semua basa (NaOH,KOH dan amoniak)

Ä Asam (H2SO4, HCl) jauh lebih berbahaya jika terkena kulit bila dibandingkan dengan basa (NaOH, KOH, NH3).
Ä Material bahan sintetis (tekstil) lebih sukar bereaksi (apalagi larut) dalam basa dan asam kecuali H2SO4. Sebaliknya Daging sangat mudah bereaksi dalam basa dan asam, terutama dalam H2SO4.


Ä Basa lebih relatif aman jika dibandingkan dengan asam khususnya H2SO4, HCl.





































































IX. DAFTAR PUSTAKA
Ä Purba, Michael, 2000, Kimia 2000 untuk SMU kelas 2, Jakarta, Erlangga
Ä Emil J. Slowinski, Chemical Principles in Laboratory with Qualitative Analysis, Holt-Saunders Internasional Editions, Japan, 1983.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar