Pengikut

Senin, 23 Juli 2012

Ayo gabung dengan kami di Google+: FACE, Robot Humanoid yang Bisa Melakukan Beragam Ekspresi Wajah Mirip Manusia Asli

Robot humanoid kini semakin banyak bermunculan. Bahkan banyak diantara para analis yang memperkirakan bahwa tugas para pekerja seks komersial nantinya akan digantikan oleh robot –robot. Dan yang terbaru adalah hadirnya robot yang dinamai FACE, sebuah robot humanoid wanita yang bisa melakukan beragam ekspresi wajah seperti wajah manusia pada umumnya.
Robot yang dikembangkan oleh Nicole Lazzeri dan timnya ini dibekali dengan kurang lebih 32 motor di sekitar tengkorak dan dada sehingga memungkinkannya untuk melakukan aktivitas otot seperti otot manusia asli.
Untuk dapat menciptakan sebanyak mungkin ekspresi wajah dengan hanya 32 motor, Lazzeri membuat program yang dinamakan HEFES (Hybrid Engine for Facial Expressions Synthesis, yang merupakan sebuah program yang berfungsi untuk mengontrol motor yang ada dalam FACE.
HEFES mengacu pada Facial Action Coding System yang mendaftar bagaimana emosi tertentu akan dicapai dalam gerakan otot. HEFES memungkinkan operator untuk memilih ekspresi untuk FACE antara klasifikasi emosi dasar yang mudah, seperti takut, marah, jijik, terkejut, bahagia dan bahkan ekspresi sedih.

Mengapa minyak baik untuk di jadikan pelumas?

Mengapa minyak baik untuk di jadikan pelumas?

Kata Kunci:
Ditulis oleh Irnazia Suryaningrum pada 05-01-2012
Jelas sekali, karena minyak sangat licin bro. Akan tetapi apa yang membuatnya zat ini jadi licin?
Semua zat cair sebetulnya licin, tetapi pada tingkat yang berbeda-beda. Lantai atau jalan raya yang basah-maksud saya, basah karena air-menyembunyikan hantu berbahaya yang dapat membuat banyak pengacara mempunyai uang berlimpah untuk membeli busana perlente. Kendatipun demikian air tidak digunakan sebagai pelumas dalam mesin kita karena tidak cukup licin dan dapat menguap.
Minyak jauh lebih licin daripada air karena molekul-molekulnya dapat saling selip dengan mudah daripada molekul-molekul air. Dan karena zat cair pada hakikatnya adalah sekumpulan molekul yang satu sama lain dapat saling selip, Anda tidak usah heran jika zat cair licin, selicin ketika Anda terpeleset oleh kelereng yang berserakan di lantai.
Molekul-molekul air tidak saling selip semudah molekul-molekul minyak karena molekul-molekul itu memiliki kelengketan yang cukup besar–tarik-menarik yang cukup kuat di antara sesama molekul. Tarik-menarik antar molekul yang dialami oleh air terutama karena molekul-molekul itu mengandung atom-atom oksigen, dan kita tahu bahwa air mengandung oksigen, oksigen adalah O dalam rumus kimianya H2O.
Akan tetapi, molekul-molekul minyak,yakni molekul-molekul hidrokarbon yang membentuk bahan kimia peka dan licin berwarna hitam-juga disebut minyak bumi-hanya terdiri atas atom-atom hidrokarbon dan karbon. Tanpa atom oksigen sama sekali. Itu sebabnya mereka tidak terlalu lengket sehingga dapat saling selip dengan lebih mudah. Maka jadilah bahan ini pelumas yang baik.

Cerpen Kimia: Nikel Aliansi Para Logam

Cerpen Kimia: Nikel Aliansi Para Logam

Kata Kunci:
Ditulis oleh Halimah Pakot pada 17-04-2010
“Na..na…na…!! hmm…hmm….hmm…!!”gumam Nikel (Ni) pelan sambil berjalan hilir mudik didepan Besi (Fe) dan Krom (Cr). Mereka bertiga sedang menunggu manusia untuk membantunya membuat campuran logam tahan asam atau yang disebut Nikrom.
“Nikel..! kau bisa diam tidak? Dari tadi jalan terus hilir mudik kayak setrikaan, bentar lagi kita kan mau bantu manusia buat….apa sih?Krom! manusia tadi bilang apa ya, aku lupa lagi, kita-kita ini mau dipadukan lalu namanya perpaduan kita itu apa lupa lagi?”teriak Besi
“Campuran logam tahan asam! itu yang disebut Nikrom” jawab Krom
“Iya, itu…Nikrom, kau duduklah sebentar Nik, jangan hilir mudik mulu”
“Besi, aku gugup…aku kan baru sekarang mau dipadukan dengan kau dan si Krom, kalau dengan Tembaga dalam membuat koin/Monel aku sering” sahut Nikel (Ni)
“Iya duduk dulu, sebentar lagi manusia-manusia itu datang, tumben kau merasa gugup, biasanya juga kalau denganku bantu manusia membuat sendok makan biasa aja tuh” balas Besi
“Itukan sering Besi! Mendadak rewel sih kau ini, tapi ngomong-ngomong kau berapa % sih nyumbang tubuhmu buat Nikrom itu?”tanya Nikel sambil berhenti melangkah dan menatap kearah Besi
“Aku, Cuma 25%” sahut Besi balik menatap
“Kau Krom?berapa %?”Tanya Nikel lagi pada Krom
“15%lah ngapain banyak-banyak?”jawab Krom (Cr)
“Berarti aku yang paling banyak 60%”
“Gak papalah buat Monel juga kau 60% kan daripada Tembaga yang 40%, amal…nik,amal!”teriak Besi
“Amal sih amal, tapi lama-lama aku bisa habis juga”
“Mang sejak kapan sih, kau suka jadi aliansi para logam?”Krom yang bertanya
“Ya sejak manusia bernama Axel Crostedt tahun1751 menemukanku, sejak saat itu aku banyak diburu, selain pelapis logam tahan karat tentunya, aku bersama Tembaga memulai karier cie…karier, jadi mata uang di Amerika serikat dan Switzerland” jawab Nikel
“Wah, enak dong pernah  jadi mata uang negara Adi kuasa” komentar Krom
“Itu dulu, waktu jadi mata uang syiling ya, secara dia itu putih mengkilat ha..ha…” ejek Besi
“Gak bosan apa jadi aliansi para logam terus?” tanya Krom lagi
“Enggak sih, tapi selain jadi aliansi para logam sekali-kali aku juga suka jadi katalis reaksi adisi H2 dalam membantu manusia membuat mentega atau margarin”
“Oya, enak ya, tapi manusia-manusia itu pada kemana ya?kok belum datang juga sih?”kata Krom sambil berdiri melirik kesana kemari
“Iya nih, padahal ditempatku rasanya suhunya sudah mencapai 3005K, aku bisa mendidih nih” kata Nikel
“Ah masa, ditempatku adem-adem aja tuh” sahut Besi masih duduk acuh tak acuh
“Ya sudah, bagaimana kalau kita pulang dulu kerumah masing-masing entar kita kumpul lagi disini, oya Nik, aku tidak tahu rumahmu, bagaimana nanti menghubunginya?” Tanya Krom lagi
“Gampang Rumahku dekat Paladium sama Platina kok, jemput aja entar di kampung Sistem Periodik Unsur di gang 4 blok VIIIB nomor rumah 28” jawab Nikel
“Masih seblok sama aku, entar sama-sama aja lah jemputnya” sahut Besi lagi
“Boleh, oya aku lupa kata manusia selain membuat Nikrom kita juga kedepannya ada rencana buat baja Stainless Steel “sahut Krom
“Buat apa baja kayak gitu?” Tanya Besi
“Katanya sih buat pembuatan rel kereta api, senapan dan thank”
“Oh, ya sudah, aku juga mau membantu manusia membuat campuran logam electroplating dulu, nanti jangan lupa ya Krom jemput aku” kata Nikel
“Oke nik, selamat bertugas!”

Sabtu, 09 Juni 2012

HUKUM HESS


H U K U M  HESS

I.            Tujuan
? Membuktikan keberlakuan hokum Hess dengan melakukan reksi langsung dan tak langsung pada pembuatan larutan CaCl2

II.     Perincian Kerja
? Menentukan ΔHr CaCl2 secara langsung
? Menentukan ΔHr CaCl2 secara tak langsung

III.    Alat yang PAKAI

? Gelas Kimia 500 ml           1 Buah
? Erlenmeyer Asa 250 ml    1 Buah
? Thermometer Raksa         1 Buah
? Pipet Gondok 100 ml         1 Buah
? Gelas Ukur 250 ml            1 Buah
? Termos Iso Termo            1 Buah
? Pengaduk Stirer                1 Buah
?  Neraca Analitik             1 Buah
?  Spatula                           1 Buah
?  Hot Plate                        1 Buah
?  Selang Karet                  1 Buah
?  Labu semprot                 1 Buah
?  Bola Hisap                      1 Buah


IV.     Bahan yang GUNAKAN
? Aquadest
? Logam Ca
? HCL 2 N

V.       Dasar Teori
      Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang efek panas pada suatu reaksi, baik reaksi endoterm maupun eksoterm. Efek panas ini sering disebut juga panas reaksi, dan diberi notasi ΔHr dengan satuan kkal atau kal, besaran ini merupakan fungsi dari temperatur. Untuk menghitung besarnya panas reaksi, maka digunakan rumus panas reaksi pada tekanan tetap yaitu :
                      .....       (1)
Untuk perubahan temperatur yang tidak terlalu besar dengan anggapan Cp tetap, maka persamaan (1) dapat diintegrasi menjadi :

D Hr      = m.Cp (T2 -T1)         .....       (2)
             =              .....       (3)       dimana :
m         = Berat zat dalam (gr) atau (mol)
ΔHr      = Panas reaksi dalam (kal) atau (kkal)
T2,T1     = Masing-masing suhu akhir dan awal reaksi (K)
ΔT        = Perubahan temperatur (K) atau (0 C)
Cp         = Kapasitas panas zat dalam kal/gr 0C atau kkal/mol 0K
      Pada tahun 1840 seorang ahli Kimia dari Swiss yang bernama G.H Hess mengemukakan teori yang berhubungan dengan panas reaksi, yang dikenal dengan hokum Hess.
      Menurut teori ini besarnya panas reaksi suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi. Suatu reaksi kadang-kadang tidak hanya berlangsung melalui satu jalur, akan tetapi bias juga melalui jalur lain dengan hasil akhir yang sama. Teatpi mungkin juga arah yang ditempuh tidak hanya arah 1 dan 2, melainkan terdapat juga arah 3 dan 4, dan seterusnya. 
Reaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut :



 
                                

                                                                                 

                                                     
                             


Dimana menurut Hukum Hess berlaku :
      ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5+ ΔH6
Sebagai contoh, reaksi pembuatan gas CO2 dari C(p) dan O2(g), ini dapat dilakukan secara langsung dan tak langsung.

1)                 ΔH  = - 94,1 kkal

2)            ΔH1 = - 26,4 kkal
          ΔH2 = - 67,7 kkal
                              ΔH3 = - 94,1 kkal

Pada reaksi (1) didapat ΔHr = - 94,1 kkal dan pada reaksi (2) ΔHr juga – 94,1 kkal
VI.         Cara Kerja
? Ditimbang  sebanyak 2,0000 gr logam Ca diatas kertas timbang, (penimbangan dilakukan 2 kali dengan berat yang sama yaitu 2,0000 gr, dimana yang satu dipergunakan untuk prosedur cara langsung dan yang satunya lagi untuk cara tidak langsung).

? Cara langsung :
Ø  Memasukkan 100 ml HCl 2N kedalam Termos Iso Termo, lalu dimasukkan pengaduk stirer dan diset pada putaran 1 diatas hot plate lalu mengukur suhu mula-mula. (suhu dicatat sebagai T1),
Ø  Ditambahkan serbuk logam Ca sebanyak 2,0000gr, ditunggu sampai suhu konstan kemudian dicatat sebagai T2,
Ø  Lalu ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml kedalam Erlenmeyer, kemudian mencatat perubahan suhu yang terjadi pada saat konstan sebagai T3.

? Cara tak langsung :
Ø  Memasukkan 100 ml Aquadest kedalam Termos Iso Termo, lalu dimasukkan pengaduk stirer dan diset pada putaran 1 diatas hot plate lalu mengukur suhu mula-mula. (suhu dicatat sebagai T1),
Ø  Ditambahkan serbuk logam Ca sebanyak 2,0000gr, ditunggu sampai suhu konstan kemudian dicatat sebagai T2,
Ø  Lalu ditambahkan HCl 2N sebanyak 100 ml kedalam Erlenmeyer, kemudian mencatat perubahan suhu yang terjadi pada saat konstan sebagai T3.








VII.   Data Pengamatan

Ø  Cara langsung :
Massa Ca                    = 2,0174 gram
Suhu aquades                       =27oC
Suhu HCl                    =27oC
·         Perubahan suhu pada suhu saat penambahan Ca = 27 oC (T1)
·         Perubahan suhu pada saat penambahan HCl        = 29 oC (T2)
Ø   Cara tak langsung :
Massa Ca                 = 2,0084 gram
Suhu aquades                       =27oC
Suhu HCl                    =27oC
·         Perubahan suhu pada suhu saat penambahan Ca = 28 oC (T1)
·         Perubahan suhu pada saat penambahan HCl        = 29 oC (T2)





















VIII.  Perhitungan
? Cara langsung :
DHr   = m Ca x Cp H2O x DT
              m x Cp x [ (T1 - T0)  +  (T2 - T1) ]
DHr   = m x Cp x (T2 - T0)
          = 2,0174 Gr  x  4,18 J Gr -1 °C -1  x  (29°C - 27°C)
          = 8,432732 J °C -1  x 2°C  
DHr   = 16,865464 Joule
Diketahui 1 Kalori = 4,186 Joule, maka :
DHr   =   =  4,028945 Kalori

? Cara tak langsung :
DHr   = m Ca x Cp H2O x DT
              m x Cp x [ (T1 - T0)  +  (T2 - T1) ]
DHr   = m x Cp x (T2 - T0)
          = 2,0084 Gr  x  4,18 J Gr -1 °C -1  x  (29°C - 28°C)
          = 8,395112 J °C -1    x 1 °C  
DHr   = 8,395112 Joule
Diketahui 1 Kalori = 4,186 Joule, maka :
DHr   =  =  2,005521 Kalori





IX.     Pembahasan
? Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan pernyataan hukum Hess dengan melakukan reaksi langsung dan tak langsung, dimana panas reaksi secara langsung harus sama dengan panas reaksi secara tak langsung.
? Dari percobaan diperoleh panas reaksi yang berbeda, hal ini terjadi kemungkinan  terdapat kesalahan dalam percobaan. Kesalahan mungkin  terjadi karena kekurang tepatnya dalam mengamati perubahan suhu yang terjadi, serta volume zat yang kurang tepat.
? Kita dapat melihat selisih kenaikan suhunya pada kurva dibawah ini :
               

Reaksi yang terjadi yaitu :
H2O     +          Ca2+                                         CaO2   +          H2
CaO     +          HCl                                         CaCl2   +          H2O








X.       Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
Panas reaksi dari CaCl2 secara lagsung dengan panas reaksi dari CaCL2 secara tak langsung berbeda, Panas reaksi dari CaCl2 secara langsung = 16,865464 Joule = 4,029016 Kalori  sedangkan panas reaksi dari CaCl2 secara tak langsung=8,395112 Joule = 2,005521 Kalori





















XI.     Daftar Pustaka
? Oliver and Boyd “Hazardaus Chemicals”, ed. 1981.
? Ir. M.S. Tupamohn “Kimia Fisika”, Politeknik Negeri Ujung Pandang dari file PEDC Bandung.