Pengikut

Kamis, 07 Juni 2012

Analisa Air kristal


ANALISA AIR KRISTAL


I.         Tujuan Percobaan :     
? Dapat menganalisa secara kuantitatif dan kualitatif suatu air kristal

II.       PERINCIAN KERJA
? Identifikasi hidrat dari :
Ø  K2Cr2O7
Ø  BaCl2
Ø  Boraks/Na2B4O7
? Reversibilitas hidrat pada Kristal NiSO4.xH2O
? Deliquecence dan eflorecence dari kristal :
Ø  Na2CO3·10H2O
Ø  CuSO4·5H2O
Ø  Al(SO4)2·12H2O
Ø  CaCl2
? Menentukan jumlah air kristal pada NiSO4·xH2O

III.     Alat yang dipakai :
Ø  Gelas Kimia 100ml + 200ml 1+1 buah                       Ø   Segitiga Porselin    1 buah
Ø  Cawan Porselin + Tutup       1+1 buah                        Ø   Pinggan Penguap 1 buah
Ø  Tabung reaksi + Tutup         3+3 buah                        Ø   Rak tabung           1 buah
Ø  Spatula + Pengaduk              1+1 buah                        Ø   Kaca arloji             1 buah
Ø  Bunsen + Kaki 3                    1+1 buah                        Ø   Kasa                       1 buah
Ø  Selang Regulator                       1 buah                        Ø   Selang Karet          1 buah
Ø  Gegep kayu                               2 buah                        Ø   Kacamata              1 buah



IV.     Bahan yang digunakan :
Ø  K2Cr2O7
Ø  BaCl2                                     Ø   CaCl2
Ø  Boraks                                   Ø   Al(SO4)2·12H2O
Ø  NiSO4 . xH2O                        Ø   CuSO4·5H2O
Ø  Na2CO3·10H2O

V.       Dasar Teori :
Air kristal merupakan air yang dapat diikat oleh molekul suatu senyawa hidrat dimana air yang terperangkap dalam kisi kristal ini dapat kita lepaskan dengan jalan melakukan proses pemanasan terhadap senyawa hidrat ini, tetapi senyawa hidrat mempunyai kemampuan untuk kembali mencukupkan air kristalnya apabila dibiarkan berada di udara bebas, dimana banyaknya air kristal yang kembali tergantung dari kelembaban udara pada saat itu dan lamanya waktu yang diberikan untuk berada diudara bebas.

Ada senyawa hidrat yang bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyaknya air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara disekitarnya, makin besar kelembaban udara maka makin sedikit air yang dilepaskan, proses pelepasan air ini disebut efflorecence. Tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan diudara terbuka akan menyerap air dan apabila diletakkan lebih lama lagi maka akan mencair. Senyawa yang demikian disebut Hydrokopis dan prosesnya disebut deliquecence. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut Desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya dari udara tetapi dari larutan juga.
Beberapa senyawa menghasilkan air juga pada pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan termasuk senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Seanyawa-senya organik, terutama bersifat seperti tersebut diatas. Penguraian dengan menghasilakn air, bukan merupakan proses reversibel. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan megembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami dihidrasi secara reversibel. Penambahan air ke dalam CuCl2 anhidrida, akan menghasilkan  CuCl2·2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrat ionik larut dalam air dan dapat diperoleh kembali dengan jalan kristalisasi dari larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung pada cara pembuatan hidrat tersebut.
VI.     Prosedur kerja    :        
? Identifikasi Hidrat
Ø  Memanaskan sejumlah kristal 0,5 gr di dalam tabung reaksi,
Ø  Jika ada tetesan air di dinding tabung setelah didinginkan dicatat,
Ø  Mencatat perubahan yang terjadi ( warna dan sifat ),
Ø  Setelah dingin maka dilarutkan dalam air ( amati warna larutan ). Jika perlu dipanaskan.

? Reversibilitas Hidrasi
Ø  Memanaskan ± 0,3 gr kristal didalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna,
Ø  Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan,
Ø  Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering,
Ø  Mencatat perubahan warna,
Ø  Membiarkan dan dicatat lagi perubahan warna yang terjadi.

? Deliquecence dan Efflorecence
Ø  Menempatkan tiap kristal secara tepisah didalam gelas arloji,
Ø  Meletakkan diudara terbuka beberapa menit,
Ø  Mencatat perubahan yang terjadi pada tiap-tiap kristal.

? Jumlah Air Kristal
Ø  Memasukkan cawan porselin kedalam oven untuk dipanaskan ±30 menit
Ø  Mendinginkan cawan porselen di deksikator ±15 menit,
Ø   Setelah dingin, masukkan 1 gr sampel kedalam cawan yang telah ditimbang,
Ø  Menimbang cawan beserta isinya,
Ø  Meletakkan cawan kedalam oven selama 2 jam untuk melepaskan H2O,
Ø  Setelah di panaskan, memasukkan cawan kedalam deksikator untuk didinginkan selama ±15 menit,
Ø  Menimbang sampai diperoleh berat konstan,
Ø  Mengamati residu yang diperoleh. Ditambahkan air kedalam cawan sampai 2/3 bagian terisi air . bila residu tidak larut maka dipanaskan perlahan-lahan.


VII.   Data pengamatan
terlampir di laporan sementara














VIII. Perhitungan
Untuk Jumlah Air Kristal
Crucible 1

Ó Massa crucible kosong                                   = 18,5736 g
Ó Massa crucible + hidrat (NiSO4 xH2O)          = 19,5764 g
Ó Massa crucible + residu (NiSO4)                    = 18,9576 g
Ó NiSO4 xH2O                                                    = 19,5764 g – 18,5736 g
                                                                                     = 1,0028 g
Ó NiSO4                                                                                                                            = 19,1722 g -18,5736 g
= 0,5986 g
Ó xH2O                                                               = 1,0028 g- 0,5986 g
= 0,4042 g


Ø
 
  
                                              =  40,31%
Ø  Menentukan nilai x


 =
 =
62,525698 + 7,2756x = 18,0504x

62,525698  = 18,0504x – 7,2756x
       
              x
         = 5,8                x= 6
Crucible 2
Ó Massa crucible kosong                                   = 20,9139 g
Ó Massa crucible + hidrat (NiSO4 xH2O)          = 21,9186 g
Ó Massa crucible + residu (NiSO4)                    = 21,3366 g
Ó NiSO4 xH2O                                                    = 21,9186 g – 21,9139 g
                                                                                     = 1,0047 g
Ó NiSO4                                                                                                                            = 21,4959 g -20,9139 g
= 0,5820 g
Ó xH2O                                                               = 1,0047 g- 0,5820 g
= 0,4227g
Ø
 
  
                                              =  57,92%
Ø  Menentukan  nilai x
 =
 =
65,387463+ 7,6086x = 18,0846x

65,387463= 18,0846x – 7,6086x
       
   x
         = 6,2               x= 6





IX.     Pembahasan :       
? Pada saat NiSO4 dipanaskan terjadi perubahan warna, dimana perubahan warna ini disebabkan karena NiSO4 mengalami proses kehilangan air kristalnya sehingga warnanya berubah, akan tetapi warna ini akan kembali jika dibiarkan diudara bebas.
? Dari percobaan tersebut didapatkan jumlah air Kristal adalah 6 berarti percobaan tersebut telah sesuai dengan teori yang ada.
-   Senyawa K2Cr2O7
Tidak ada H2O didinding tabung, larut dalam air dan bukan air   Kristal
-          Senyawa BaCl2
Ada H2O didinding tabung, larut dalam air dan ada air Kristal
-          Senyawa Boraks (Na2B4O7)
Terdapat H2O pada dinding tabung, larut dalam air panas tetapi tidak larut dalam air dingin dan mempunyai air Kristal
-          Senyawa NiSO4.xH2O
Mengalami reaksi reversibel / bolak-balik
-          Senyawa Na2CO3  dan  KAl(SO4)2
                        Mengalami pengurangan massa (Efflorescence)
-         Senyawa CuSO4 dan CaCl2
Mengalami penambahan massa karena mencair (Deliquescence)














X.       Kesimpulan :        
? Ternyata air kristal yang dimiliki oleh NiSO4 adalah 6 molekul air, sehingga untuk rumus sampel yang tidak diketahui air kristalnya adalah NiSO4·6H2O
? Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi
? Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai dengan pengurangan berat (KAl(SO4)2 dan Na2CO3)
? Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.
? Jumlah air Kristal                      = 6
? Rumus molekul dari hidrat         = NiSO4 . 6H2O



















XI.     Daftar pustaka    :        
·         Emil j. Slowinsky, Wayne wolsey, William L. Masterton, Chemical principles in the laboratory with qualitatives analisis, Japan.
·         http://mahardika-duniaku.blogspot.com/2011/01/analisis-air-kristal_07.html
·         http://retatripima.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefailtvmlo.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar